Tuesday, October 1, 2019

Strategi Pembelajaran Bahasa

fatih9
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Di dalam proses pembelajaran Guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode mengajar. Bila anda akan membimbing murid dalam belajar, maka anda perlu mengenal dan menguasai teknik penyajian. Selain itu, anda perlu memahami karakteristik setiap teknik penyajian. Memang ada teknik penyajian yang perlu dikolaborasikan dengan teknik penyajian lainnya.

Pembelajaran akan berlangsung dengan efektif dan efisien apabila didukung dengan kemahiran guru mengatur strategi pembelajaran. Cara guru mengatur strategi pembelajaran sangat berpengaruh kepada cara siswa belajar. Dalam menyajikan materi pembelajaran Anda Jangan terpaku hanya pada satu jenis teknik saja.

Anda perlu mengetahui beberapa ciri metode mengajar yang baik, yaitu;
  1. Mengandung rasa ingin tahu murid.
  2. Menantang murid untuk belajar.
  3. Mengaktifkan mental, fisik dan psikis murid.
  4. Memudahkan guru.
  5. Mengembangkan kreativitas murid, dan
  6. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.
Beberapa metode yang perlu dikuasai guru dalam mengatur strategi pembelajaran yaitu:
  1. Diskusi,
  2. Inquiry,
  3. Sosiodrama atau bermain peran,
  4. Tanya- jawab,
  5. Penugasan,
  6. Latihan,
  7. Bercerita,
  8. Pemecahan masalah,
  9. Karya wisata.
B. Contoh penerapan teknik penyajian dalam strategi pembelajaran bahasa.

Beberapa teknik penyajian akan dijelaskan disini. Namun, yang perlu Anda pahami adalah baik tidaknya suatu metode tergantung pada orang yang menyanyikannya. Untuk mengingatkan Anda, akan disajikan beberapa contoh teknik penyajian Sebagai bahan pertimbangan yang boleh Anda pertimbangkan dalam penelitiannya.

1. Teknik diskusi
Tujuan penggunaan teknik diskusi agar siswa dapat;
  • Mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah,
  • Menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar,
  • Menghargai pendapat orang lain,
  • Berpikir kreatif dan kritis.
Dalam teknik diskusi siswa dilatih untuk
  •  Merumuskan masalah,
  • Menetapkan tema pembicaraan,
  • Menyampaikan pendapat dengan bertanggung jawab,
  • Menghargai pendapat orang lain,
  • Menarik kesimpulan,
  • Menyusun laporan diskusi.
Contoh pelaksanaan teknik diskusi.
Kelas : 5-6
Tujuan : Anak dapat mencari penyelesaian masalah melalui diskusi
Hasil pembelajaran : Siswa dapat melaksanakan diskusi.

Langkah-langkah pembelajaran.
  1. Guru menyiapkan kartu masalah untuk setiap kelompok. Setiap kelompok siswa memperoleh satu kartu masalah.
  2. Guru membagi siswa atas beberapa kelompok dan menetapkan siapa yang akan menjadi moderator, dan siapa menjadi penulis.
  3. Guru memberi petunjuk cara mereka berdiskusi.
  4. Murid membaca kartu masalah. Misalnya, murid-murid kelas merasa sedih karena salah seorang temannya akan berhenti sekolah. Ia akan berhenti sekolah karena harus membantu orang tuanya mencari uang. Anak itu tinggal bersama adiknya yang masih kecil dan ibunya yang sedang sakit. Bagaimana cara kamu menolong teman ini?
  5. Guru mendampingi murid-murid dalam diskusi. Biarkan mereka bertanya dengan aktif. Berikan dorongan kepada siswa yang pasif berbicara.
  6. Murid mangakhiri diskusi dan menulis jawaban masalah.
  7. Setiap kelompok ditugaskan melaporkan hasil diskusi.
  8. Guru mengakhiri kegiatan dengan memberi penegasan dan kesimpulan serta penguatan berupa pujian dan penghargaan.
2. Inquiry
Inkuiri adalah suatu cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas yang dapat dilakukan dengan cara murid-murid diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah sehingga ia dapat menemukan cara penyelesaiannya. Misalnya, anak melakukan wawancara dengan narasumber yang ada di lingkungan sekolah atau rumah. Seperti, penjaga sekolah. Seorang ibu rumah tangga, petani, pengatur lalu lintas, pengamen dan lain-lain.

Tujuan teknis inkuiri
  • membentuk dan mengembangkan rasa percaya diri
  • mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri
  • mengembangkan bakat dan kecakapan individu
  • memberi siswa kesempatan untuk belajar sendiri
  • mendorong murid memperoleh informasi.
Dengan teknik inkuiri ini siswa dilatih untuk
  • menyusun rencana kegiatan
  • menentukan sasaran kegiatan
  • menentukan target kegiatan
  • berkomunikasi dengan orang lain
  • mencari sumber informasi
Berikut ini adalah contoh pelaksanaan teknik inkuiri yang dapat diterapkan untuk anak SD

Kelas : 5-6
Tujuan : Anak dapat mencari informasi tentang suatu hal
Hasil pembelajaran : Siswa dapat melakukan wawancara

Langkah-langkah pembelajaran
  1. guru memperdengarkan teks wawancara sebagai contoh
  2. murid-murid dilibatkan dalam rencana mewawancarai narasumber termasuk menentukan siapa yang akan diwawancarai dan informasi apa yang ingin mereka ketahui. Guru menjelaskan sopan santun dalam wawancara.
  3. murid menyusun pertanyaan untuk wawancara sebelumnya guru merencanakan mengundang narasumber ke kelas atau sebaliknya murid-murid secara berkelompok mendatangi narasumber
  4. murid berbagai tugas dalam kelompoknya. Misalnya, berwawancara, penulis, pengamat
  5. setelah wawancara selesai murid menyusun laporan.
Selanjutnya Anda dapat mengubah teknik sosiodrama.

3. Sosiodrama dan bermain peran
Teknik sosiodrama ialah mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.

Tujuan teknik sosiodrama dan bermain peran adalah agar siswa dapat :
  • memahami perasaan orang lain
  • menempatkan diri dalam situasi orang lain
  • mengerti dan menghargai perbedaan pendapat
Dalam sosiodrama dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berlatih;
  • menjiwai peran yang dimainkan
  • mengemukakan pendapat
  • memecahkan masalah bersama
  • menarik kesimpulan dari sebuah peristiwa, dan
  • bersosialisasi dengan lingkungan
Berikut ini adalah contoh pelaksanaan sosiodrama.

Kelas :1,2,3
Tujuan : Siswa
hasil pembelajaran : Siswa dapat bermain peran

Langkah-langkah pembelajaran;
  1. tugaskan untuk setiap kelompok memerankan 2 orang tokoh. Misalnya, ibu dan anak ketika memberi nasehat(dapat menggunakan sandiwara boneka masing-masing peran menggunakan boneka)
  2. salah satu kelompok memerankannya ke depan kelas, murid-murid lain menanggapi
  3. guru memberi tanggapan terhadap hasil kegiatan bermain peran atau sandiwara boneka
4. Teknik tanya jawab
Tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi para murid agar timbul keberaniannya untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Tujuannya adalah sebagai berikut
  • siswa dapat mengerti dan mengingat kembali materi yang dipelajari, didengar, atau dibaca
  • siswa dapat berpikir secara kronologis atau runtut
  • siswa dapat mengetahui taraf pengetahuan dan pemahamannya
  • siswa dapat memahami bacaan
Dalam tanya jawab siswa dilatih untuk:
  • merumuskan pertanyaan
  • menyebutkan fakta
  • menyampaikan opini atau tanggapan
  • mengungkapkan kembali uraian secara runtut
  • menggunakan kata tanya
  • bersikap kritis
Contoh pelaksanaan tanya-jawab:
Kelas : 2-3
Tujuan : Siswa dapat menulis
Hasil pembelajaran : Siswa dapat menulis deskripsi
Sarana : Gambar ruangan dalam sebuah rumah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Guru membagikan salah gambar ruangan yang memperlihatkan gambar ruang tamu.
2. Guru mengajukan pertanyaan seperti;
Ruang apa ini ?
Barang-barang apa terlihat di gambar ini  ?
Berapa jumlah meja di ruangan ini  ?
Terbuat dari apa benda ini  ?
Apa warna kursi di ruang tamu ini  ?
Ruang tamu harus bersih tidak  ?
Mengapa harus bersih  ?
3. Murid menulis jawaban pada buku tulisnya sehingga tersusun tulisan deskripsi ruang tamu.

Siswa berlatih membuat pertanyaan
1. Seorang murid diminta ke depan kelas dan merahasiakan benda yang akan di terka teman-temannya
2. Guru meminta murid menebak dengan cara bertanya, misalnya seperti berikut ini:
Apa benda itu alat tulis
Jawab: Ya
Apakah bentuk ujungnya runcing
Jawab: Tidak
Apakah bisa untuk menulis buku
Jawab: Tidak
Pertanyaan diajukan secara bergantian. Sekelompok murid diminta menyimpulkan benda yang disembunyikan itu.

Berikut ini, Anda dapat mempelajari beberapa teknik penyajian yang dapat diterapkan di kelas tinggi.
1. Pembelajaran: Menceritakan kembali puisi dengan kata-kata sendiri.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Menyimak puisi
Meniru pembacaan puisi
Membaca puisi dalam hati
Mengidentifikasi kata-kata sukar
Memahami isi larik demi larik dan bait demi bait
Menjawab pertanyaan mengenai puisi
Menyusun isi puisi dengan bahasa sendiri

2) Pembelajaran: Membaca petunjuk
Langkah-langkah pembelajaran
Sebelumnya Anda menugaskan siswa membawa brosur, label, denah jalan.
a. Mencermati iklan, brosur, atau label obat, kosmetik atau denah jalan
b. Membaca label obat secara bergantian
c. Menjawab pertanyaan guru; misal:

  • Petunjuk apa yang kamu baca 
  • Obat apa 
  • Untuk siapa obat tersebut 
  • Diminumnya berapa kali sehari 
  • Sekali minum berapa sendok 
  • Pada label tertulis efek samping, apa artinya 
  • Mengapa ditulis efek samping 
  • Apa akibatnya apabila minum obat itu 

Kesimpulan dari pembahasan kali ini adalah: 
Bahwa strategi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Di dalam proses pembelajaran Guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyu metode mengajar.

Beberapa teknik penyajian dalam pembelajaran bahasa yaitu;

  1. Diskusi 
  2. Inkuiri 
  3. Sosiodrama atau bermain peran 
  4. Tanya jawab 
  5. Penugasan 
  6. Latihan 
  7. Bercerita 
  8. Pemecahan masalah 
  9. Karya wisata 

Ciri-ciri metode pembelajaran itu baik Apabila semua kegiatan pembelajaran dapat;

  1. Mengundang rasa ingin tahu murid 
  2. Menantang murid untuk belajar 
  3. Mengaktifkan mental fisik dan psikis murid 
  4. Memudahkan guru 
  5. Mengembangkan kreativitas murid 
  6. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari