Thursday, August 20, 2020

Mententukan Tokoh dan Watak Tokoh Fabel 'Semua Istimewa'

Seperti halnya teks cerita yang lain, setiap teks yang berupa teks narasi pasti memeiliki tokoh dengan masing-masing wataknya. Begitu juga dengan teks cerita fabel. Teks fabel pasti memiliki tokoh dan watak yang berbeda-beda agar membuat rangkaian cerita menjadi menarik.

Tokoh dalam fabel memang berupa karakter hewan, tapi tokoh fabel memiliki watak yang hidup menyerupai manusia. Hal ini memang sengaja dibuat agar cerita fabel menjadi gambaran watak manusia sehingga bisa menjadi pendidikan, ajaran, dan gambaran kehidupan bagi manusia.

Sebelum menentukan tokoh cerita dan watak tokohnya ada baiknya kita baca kembali fabel yang berjudul: Semua Istimewa.  Fabel yang berjudul 'Semua Istimewa' merupakan salah satu contoh teks cerita fabel yang terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia untuk kelas 8 SMP/MTs. Fabel 'Semua Istimewa' dikutip dari Harian Kompas, edisi Minggu tanggal 15 Februari 2015. Berikut ini isi lengkap fabel yang berjudul 'Semua Istimewa'.



Semua Istimewa

Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hai itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.

"Hujan telah tiba!" Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenanndung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.

"Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!" seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.

Semut menghela napas dan menantap Ulu dalam-dalam. "Ulu, aku tidak suka dengan ujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Akut tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh," sahut Semut.

"Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu," Ulu menjulurkan kakinya, "dan tendang ke belakang seperti iti! Ups, maaf, kakimu kan pendek," Sambi tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut.

Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan.

Ulu kembali berseru, "Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, Hai Ikan! Au sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. "Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlahh, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?" Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam.

"Hah! sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu bisa seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu idak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!"

Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang ersisik, lalau menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang ersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisikolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung.

Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger i dhan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan.

"Hai Burung, kenapa kau tdak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti Semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?" Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang.

Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa, "Hai Ulu, apakah kau bisa naik ke mari?"

Ulu kebingunan, "Apa maksudmu, Burung?"

"Apakah kau bisa memanjat naik ke mari, Ulu?"

"Apa yang kau maksud, Burung? Tentu saja aku tidak bisa!" Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya,. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehinga tidak bisa terbang.

"Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan kuunikanyang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa,"  burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri.  Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!"

Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya.

"Maafkan aku Brung." ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut, Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. "Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu." Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.

BACA JUGA: Tokoh dan Watak Tokoh Fabel 'Semua Istimewa' dan Buktinya dalam Teks Fabel

Menentukan Rangkaian Peristiwa Fabel 'Semua Istimewa'

Urutkan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sediri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas!

Awalnya:

Awalnya Ulu sedang berada di tepi kolam.

Tiba-tiba:

Tiba-tiba hujan turun. Ulu sangat menyukai hujan. Dia sangat senang bermandikan hujan.

Lalu:

Lalu Ulu bertemu dengan Semut, bukannya senang semut malah bersembunyi dari hujan sehingga Ulu mengejeknya karena takut hujan dan tak bisa berenang.

Selanjutnya:

Selanjutnya Ulu berjalan dan bertemu dengan Ikan yang tidak bisa merasakan rintik hujan. Ulu juga mengejek ikan karena tidak bisa bererak seperti katak.

Kemudian:

Kemudian Ulu bertemu dengan burung dan ditantang untuk naik ke atas pohon. Ulu tidak bisa naik dan merasa dihina oleh Burung.

Akhirnya:

Akhirnya Ulu sadar telah menghina teman-temannya karena tidak bisa seperti Ulu setelah diberitahu oleh Burung. Ulu meminta maaf kepada teman-temannya.


Pertanyaan selanjutnya: Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya?

Ulu meremehkan teman-temannya karena menganggap dirinya paling hebat. Teman-temannya tidak bisa melakukan seperti apa yang dia kerjakan. Semut tidak bisa berenang, sementara ikan bisanya hanya berenang tidak bisa berjalan di darat.

Pertanyaan selanjutnya: Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!

Ulu mulai sadar akan kesalahannya karena dia ditantang untuk naik ke atas pohon oleh Burung. Dia akhirnya merasa terhina. Ketika itu, burung mengingatkan kepada Katak Ulu bahwa, ucapannya kepada teman-temannya menyinggung perasaan. Sejak itu Ulu sadar salah dan akhirnya meminta maaf.

Pertanyaan selanjutnya: Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan  pada binatang dan karakter binatang asli pada  fabel di atas!

Maksud dari pertanyaan di atas adalah,karakter manusia yang bagaimana yang tergambarkan dalam cerita fabel 'Semua Istimewa' di atas? Maka karakter yang muncul ada dua yang dominan yaitu karakter orang sombong yang diwakili oleh katak Ulu, dan karakter Bijaksana yang diwakili oleh Tokoh Burung.

Katak Ulu sombong karena merasa lebih bisa dibanding dengan binatang lain. Sama halnya seperti manusia yang merasa sombong karena merasa lebih mampu dibandingkan dengan orang lain.

Dalam kehidupan nyata, hewan yang menjadi karakter dalam cerita fabel 'Semua Istimewa' di atas memang mewakili kondisi nyatanya.

Karakter Ulu digambarkan sebagai hewan yang bisa berenang sekaligus bisa melompat-lompat. Karena keahliannya itu, dia mejadi sombong.

Karakter tokoh semut dalam cerita fabel 'Semua Istimewa' juga digambarkan sesuai dengan kehidupan nyata. Semut tidak bisa berenang dan takut pada hujan.

Karakter tokoh Ikan dalam cerita fabel 'Semua Istimewa' digambarkan persis dengan kondisi nyata ikan yang hanya bisa hidup di dalam air.

Karakter tokoh Burung dalam cerita fabel 'Semua Istimewa' digambarkan sebagai karakter yang bijaksana, bisa mengingatkan watak sombong si Ulu. Dalam kehidupan nyata, burung memang merupakan binatang yang bisa terbang.

Demikian penjelasan dan analisis fabel 'Semua Istimewa' yang meliputi struktur fabel, alur cerita fabel, dan karakter tokoh yang ada dalam fabel.